Senin, 14 November 2011

Kumpulan Humor Terbaik

Kehebatan Ayah Dodi
Tiga orang anak kecil sedang membangga-banggakan kehebatan ayah
mereka.
Budi : Ayahku bisa menirukan suara hewan, hebat kan !!!
Andi : Ayahku lebih hebat lagi, dia bisa memainkan musik dengan meniup
daun, iramanya bagus deh, hebat kan !!!
Dodi : Ayahku yang paling hebat, dia bisa bersiul sampil sikat gigi di
kamar mandi, hebat sekali kan !!!
Budi & Anda : hah…ha…, mana mungkin bisa !!!
Dodi : itulah hebatnya ayahku !!!
Robert : terang aja bisa, Ayahmu kan pakai gigi palsu, jadi setiap sikat
gigi, gigi palsunya dilepas untuk disikat.
Budi & Dody : ha…ha…ha…ha…….


Komentar Pramugari Setelah Di Pecat
“Aku sangat kesal sama bos kita”, kata pramugari yang baru saja di
pecat dari pekerjaaannya. “Kenapa” kata temannya yang sepropesi,
“masak aku hanya melarang anak kecil berlarian di pesawat saja bisa
kena pecat”, katanya sambil kesal. “Kamu bilang apa sama anak kecil itu”
jawab temannya. “aku bilang, heh…heh…nak jangan berlarian di dalam
persawat, sana di luar saja” begitu kataku, “hah…” kata temannya.


Kuda Ajaib
Kakek Badung mempunyai seokor kuda, kuda tersebut bukanlah
kuda biasa. Karena tidak sembarangan orang bisa mengendarainya.
Hanya kakek Badung yang tahu mantranya.
Sewaktu Badung bertanya kepada kakeknya tentang mantra untuk
mengendarai kuda itu, kakeknya tidak mau memberitahunya. Kekeknya
terkenal dengan orang yang pelit tetapi pelupa.
Secara diam-diam dia melihat setiap hari sewaktu kakeknya sedang
mengajak kudanya untuk jalan-jalan. Setelah cukup lama dia teliti maka di
dapatkannya suatu mentra yaitu bila ingin menjalankannya ucapkanlah
alhamdulillah dan bila ingin menyetopkannya ucapkanlah astafirullah hul
azim”.
Keesokan paginya Badung bangun paki-pagi sekali saat kakeknya
sedang tidur lelap, karena dia ingin langsung mencoba mantra yang
rahasia itu. Ia segera menaiki kuda tersebut dan mengucapkan
alhamdulillah, kuda tesebut langsung jalan, begitu terkejutnya si Badung
karena dia baru pertama kali mengendarai kuda milik kakeknya itu.
Badung sudah tidak sabar ingin mencoba kecepatan kuda milik
kakeknya, dia lalu mengucapkan alhamdulillah-alhamdulillah banyakbanyak,
akhirnya kuda tersebut lari dengan sangat kencang, tanpa di
sadarinya di telah merusak kebun milik Pak Saiful yang baru akan
ditanami bibitnya.
Melihat hal ini Pak Saiful marah di langsung mengendari Jib miliknya
dan mengendarainya dengan kencang. Si Badung yang melihat Pak Saiful
yang mengejarnya, langsung gemetaran sampai-sampai dia lupa mantra
untuk memberentikannya. Tepi jurang tinggal sedikit lagi, Badung bingung
harus mengucapakan apa, dia lupa mantra untuk memberentikan kuda itu.
Sewaktu kaki kuda pas di ujung tebing Badung pun mengucapakan
astafirullah hull azim, kudapun dengan segeranya langsung berhenti,
Badungpun mengucapkan syukur alhamdulillah, kuda tadi langsung
berjalan lagi dan masuk ke jurang. Glegaaaaaarrrrrrrrrrrr….


Lomba Sehebatan Memainkan Pendang
Lomba ini di ikuti oleh tiga negara yang jogo pendang. Negaranegara
tersebut adalah Amerika, Jepang, dan Indonesia.
“Pertandingan segera dimulai semua peserta yang mewakili
negaranya masing-masing harus segera bersiap-siap” kata komentator.
“Baiklah ke tiga wakil 3 negara yang jago pedang telah siap, perlombaan
dimulai”.
“Yang pertama dari Amerika” . Dengan samurainya dia mulai
bersiap-siap. Seekor lalat dilepaskan sebagai penguji kehebatan
memainkan pedang. Seatttttt…seeeeeeeeet, dengan sekali tebas seekor
lalat terpotong menjadi 6 bagian. “Sangat hebat” sahut penonton dengan
riangnya.
“Yang kedua dari Jepang”. Dengan jenis senjata yang sama yaitu
samurai dia mulai bersiap-siap. Seekor lalat dilepaskan, saiiiiiiiiiiit…
seeeeeeeeeeeet… hooooooooop, dengan sekali tebas seekor lalat
terpotong menjadi 9 bagis. “Luar biasa” sahut penonton.
“Yang ketiga dari Indonesia”. Dengan golok dia mulai mangambil
ancang-ancang. Seekor lalat dilepaskan, shuppppppppppppp… dengan
bunyi tebasan yang keras dan sekali tebas. Lalat masih bisa terbang, juri
berusaha untuk menangkapnya, setelah bersusah payah akhirnya dapt
ditangkap juga. Setelah diperiksa ternyata kumis lalat hilang sebelahnya.
“Sangat mengagumkan” sahut penonton.
“Jadi pemenangnya adalah….. dari ….. Indonesia. “Sangat hebat,
luar biasa, dan menggumkan”sahut penonton sporter dari Indonesia.


Di sebuah perkampungan terjadi mati lampu, sehingga keadaannya
gelap gulita. Saat itulah dua orang pencuri mulai dengan aksinya, mereka
ingin mencuri uang yang ada di Masjid. Ketika itu ada orang meninggal
dan jenazahnya belum sempat di kuburkan sehingga di letakkan di dalam
Masjid.
Pertama kali masuk ke Masjid si pencuri begitu terkecut karena pintu
Masjid tidak terkunci padahal dia sudah membawa kunci buatannya
sendiri. Masuklah kedua orang tersebut ke dalam Masjid dengan
perlahan-lahan. Ternyata yang menjadi incaran si pencuri tersebut telah
ada di depan langkahnya, di angkatnya lah geranda jenajah tersebut
keluar dari Masjid dengan perlahan-lahan.
Di tengah perjalanan, pencuri yang di belakang ingin mengambil
bagiannya terlebih dahulu, dimusukkannya lah tangannya kedalam
geranda itu, di rabanya isinya ternyata yang di pegangnya adalah mata si
jenajah itu, kemudian hidung dan mulutnya. Terkejutlah dia, sehingga dia
ingin mengatakan pada temannya yang ada di depan. Ada orang…. Ada
orang…., tekejutlah temannya yang ada di depan dia menyangka ada
orang yang mengejar mereka, dicepatkannya langkahnya, temannya yang
ada di belakang terus mengatakan ada orang…. Ada orang. Tambah di
cepatkannya langkahnya oleh temannya yang ada di depan.
Tanpa mereka sadari mereka teleh melewati jalan yang salah,
mereka kembali lagi keperkampungan itu. Saat itulah lampu hidup, begitu
terkejutnya orang-orang yang ada di sekitar mereka. Wooi… ada pencuri
jenazah, semua orang pada berdatangan dan mengepung pencuri
tersebut, tertengkaplah mereka.

Mereka di ikat dan di bawah ke kelurahan untuk di tindak lanjuti. Di
perjalanan teman yang mengangkat gerenda pada posisi depan terus
menggerutuk kepada temannya tersebut “Kenapa tidak bilang kalau isinya
orang”. Temannya berkata “tadi saya sudah bilang ada orang”. “Sangka
saya ada orang yang mengejar kita ”kata temannya. Mereka terus
meributkan soal itu. “Sial buat apa kita mencuri jenajah, dasar sial”.


Obat Dari Dokter
Seorang pria datang ke tempat dokter praktek. Dia mengeluhkan
masalah penyakitnya sewaktu tidur yaitu sering berjalan sewaktu tidur.
Pasien : Saya punya masalah sewaktu tidur dok ?
Dokter : Masalah apa ?
Pasien : Saya sering berjalan sewaktu tidur !
Dokter : oo… begitu ya…
Pasien : Saya ingin obat yang bagus dok ?, karena telah berbagai
macam obat saya minum hasilnya nihil.
Dokter : Saya punya obat yang bagus untuk panyakit anda. Ini dia
(sambil menunjukkan sebuah kotak).
Pasien : Apakah dengan kotak ini penyakit saya bisa sembuh ?
Dokter : Tentu, kamu cukup menaburkan isi yang ada di dalam kota ini
ke sekeliling tempat tidurmu.
Pasien : Memangnya ini bubuk apa dok ?
Dokter : Ini paku payung !!!
Pasien : Hah….


Omelan Nenek
Ada mobil anak muda yung berjalan dengan kecepatan yang tinggi,
tiba-tiba ada nenek-nenek yang ada di pinggir jalan langsung
menyeberang. Pemuda yang ada di mobil itu tekejut melihat nenek-nenek
sedang menyeberang jalan seenaknya saja dan dia hampir saja
menumburnya. Mobil sang pemuda itu mengepot di depan nenek-nenek
itu nyeberang. Dia keluar dari mobilnya dan dengan omelannya dia
berkata “Hei nenek-nenek bodoh, nyeberang jalan seenaknya saja”. Si
nenek pun menjawab dengan suara nenek-neneknya “ Hei anak muda
kamu yang bodoh numbur nenek-nenek saja tidak kena”.


Pencuri Yang Bodoh
Pada suatu malam, seorang pencuri memulai aksinya di sebuah
rumah orang yang terkenal atas kekayaannya. Dia mulai dengan
memanjat pagar dan naik ke atas genteng. Ternyata kehadiran pencuri
tersebut diketahui oleh si pemilik rumah, sehingga si pemilik rumah harus
mengakali si pencuri agar dia bisa tertangkap basah.
Si pemilik rumahpun mulai bercerita kepada istrinya tentang
kekayaan yang di dapatkanya selama ini. Ternyata kekayaannya itu di
dapatnya dengan cara mencuri juga. Si pencuri mendengarkan cerita itu
dari atap gentang.
Si pemilik rumah mulai bercerita bagaimana cara dia mencuri agar
selalu selamat, yaitu dia mencuri setiap bulan purnama, pada tengah
malam. Pertama di bukanya dua buah genteng, kemudian dia biarkan
sinar bulan masuk ke dalam rumah, ditutupnya mata, selanjutnya biarkan
sinar bulan menyinari tubuhnya, langkahkan kaki dua kali, maka tubuhku
akan di bawa sinar bulan sampai kelantai rumah, sehingga aku bisa
mencuri dengan mudah, dan begitu pula bila telah selesai mencuri aku
melalukannya dengan hal yang sama. Sang pencuri yang mendengarkan
pemilik rumah yang sedang bercerita tersebut, dan ia segera menunda
aksinya, dia akan datang lagi pada bulan purnama.
Bulan purnama pun tiba, seluruh penghuni rumah telah siap dengan
semua perlengkapan untuk menangkap pencuri itu. Setelah tengah
malam, datang juga si pencuri tersebut, dia yakin benar yang dikatakan si
pemilik rumah itu. Dibukanya dua buah genteng, kemudian di
pejamkannya matanya, mulai dia langkahkan kakinya ke genten.
Glegaaaaaar…blooooooooll…tingg.. gting glegar…….terjatuhlah dia di
lantai dengan lemas tak berdaya, si pemilik rumah telah meyediakan
jaring yang kuat untuk mengikatnya.
Si pencuri sangat menyesal sekali karena dia telah ditipu oleh si
pemilik rumah, salah dia sendiri mengapa percaya. Pencuri tersebut
menceritakan semua peristiwa yang dialaminya kepada pihak polisi,
semua orang yang ada di sana pada saat itu tertawa terbahak-bahak
mendengar pengkuan si pencuri itu.


Penjual Bakso
Tukang becak yang sedang kelelahan dan kelaparan mampir ke
tukang bakso, dia bertanya pada tukang bakso “Berapa semangkok Mang
?”, tukang bakso menjawab “3000 semangkok”. Kemudian tukang becak
berbicara lagi “2000 lah sama teman sendiri”, akhirnya tukang bakso
setuju, “baiklah” jawabnya.
Setelah diantarkan ke meja si tukang becak, tukang becak langsung
berkata”mana mienya…” tukang bakso pun menjawab “2000 tidak pakai
mie”. Dengan muka yang murung si tukang becak hanya bisa diam
membisu sambil makan bokso.
Keesokanya tukang bakso pergi ke pasar, dia habis dari membeli
mie dan pulang ingin naik becak. Si tukang bakso bertanya pada tukang
becak yang kemaren mampir di warung baksonya untuk makan bakso, dia
bertanya “Antarkan saya ke jalan semangka, berapa bayarnya”, si tukang
becak menjawab “2000”, “mahal sekali” jawab tukang bakso”, “1000 lah” si
tukang bakso menawar, tukang becak berpikir sejenak dan menjawab
“baiklah”.
Diantarkannya lah si tukang bakso ke jalan semangka, si tukang
becak mendayung becaknya dengan sangat kencang, sehingga membuat
si tukang bakso menjadi cemas, kecemasannya malah semakin jadi saat
jalan turun tebing. Tukang bokso dengan cemasnya langsung berkata
“rem…rem… mang”, si tukang becak dengan cepatnya menjawab “1000
tidak pakai rem”. Si tukang bakso hanya bisa terdiam dengan rasa cemas,
karena takut becak si tukang becak terbalik atau malah masuk siring.


Penjual Obat
Suatu hari ada seorang penjual obat yang sedang mempromosikan
obat bawaannya. Dia berkata “Obat-obat ini obat mujarab semua penyakit
bisa hilang, semua penyakit bisa hilang, ini obat luar biasa, ini obat benarbenar
mujarab, ini obat bukan sembarang obat, ini obat dewa, benarbenar
mujarab”.
Sambil mengangkat-angkat obat yang di bawanya di terus berbicara
“Apa pun penyakitnya pasti bisa hilang, sakit panu, panunya hilang, sakit
pusing, pusingnya hilang, ketombe, kutu semuanya bisa hilang, cukup
diuleskan semuanya pasti hilang, leyap tak bersisa.
Setelah banyak berbicara panjang lebar, banyak orang-orang yang
berkumpul mengelilinginya, samikin-lama semakin banyak.Terus-menerus
dia mengucapkan hal itu “semua penyakit bisa hilang, semua penyakit
bisa hilang”.
Akhirnya ada sesorang yang bertanya kepada si penjual obat “Kalau
sakit mata bagaimana ?” tanpa berpikir panjang si penjual obat langsung
menjawab “matanya hilang…”. Mendengar hal tersebut orang yang
bertanya tadi lari terbirit-birit meninggalkan tempat tukang obat tersebut,
dan semua orang berkumpul tersebut pada berlarian ketakutan, karena di
antara mereka ada yang sakit kepala, pinggang, kaki. Mereka semua
pada takut, takut kalau organ tubuh mereka yang sakit jadi hilang, kan
repot kalau kepala, pinggang, dan kaki mereka hilang, lenyap tak bersisa.


Penjual Pempek
Siang-siang bolong pejual pempek berteriak-teriak di jalanan untuk
mempromosikan jualannya. Di berkata “pempek…pempek…siapa mau
beli” dia terus mengucapkan itu dengan suara yang keras sekali, sampaisampai
ada orang dari lantai dua rumahnya yang sedang tertidur
langsung terbangun dan dia berkata dari jendela kamarnya dengan
jengkelnya “ooi…ooi… ada otak dak” si penjual pempek pun dengan
refleknya langsung menjawab “tidak ado”, orang yang berbicara tadi,
langsung berkata “o… pantas, siang-siang bolong begini teriak-teriak”.
Sangka si pejual pempek, adalah pempek otak-otak, tentu saja dia
menjawab tidak ada, dan sangka orang yang berkata tadi, si tukang
pempek memang tidak punya otak, siang-siang jualan pempek sambil
teriak-teriak.


Perbandingan Tingkat Kepintaran
Orang Amerika telah memikirkan bagaimana caranya dari bumi ke
bulan. Mereka telah mengupayakan berbagai macam cara agar mereka
dapat ke sana dengan aman dan nyaman. Tetapi ini semua belum
seberapa, orang Indonesia telah memikirkan bagaimana caranya dari
bulan ke bulan.
Bagaimana… bulan depan ya….


Turis Naik Becak
Ada seorang turis yang sedang berlibur, datang ke Indonesia. Dia
ingin sekali merasakan bagaimana rasanya naik becak. Setelah
menunggu ada juga tukang becak yang kebetulan lewat. Si turis berkata
“Tolong antarkan saya untuk jalan-jalan di sekitar sini”. Tukang bacak
sangat terkejut ternyata si turis bisa bahasa indonesia. “Baik pak, silahkan
naik” kata tukang becak dengan ramahnya.
Di perjalanan si turis melewati sebuah jembatan yang besar dan
pendek. Dia bertanya “Jembatan ini berapa lama dibangun ?”. Tukang
becak segera mengingat-ingat, dan kemudian dia menjawab “kira-kira 3
tahun pak. Turis kemudian berkata dengan sombongnya “masak 3 tahun
kalau di Amerika jembatan seperti ini cuman 3 bulan”. Tukang becak
langsung terdiam ketika mendengar ucapan turis tersebut.
Kemudian mereka melewati monas, sang turis pun langsung
bertanya lagi untuk kedua kalinya “kalau tugu ini berapa lama
dibangunnya ?”. Tukang becak pun kembali berpikir sejenak dan
menjawabnya “kira-kira 4 tahun pak”. “Apa 4 tahun, kalau di Amerika tugu
seperti ini cuman 4 bulan”. Tukang becak hanya bisa terdiam ketika
mendengar ucapan turis tersebut.
Selanjutnya turis ingin jalan-jalan ke tempat yang lebih jauh lagi. Si
turis melihat ada sebuah jembatan yang panjang sekali. Dia kemudian
bertanya lagi untuk yang ketiga kalinya. “Kalau jembatan ini barapa lama
dibangun ?. Tukang becak tidak tahu kalau di situ ada jembatan dia pun
berkata “kalau jembatan ini saya tidak tahu pak, perasaan kemarin saya
lewat sini belum ada”. Si turis sangat terkejut ketika tukang becak
mengatakkan hal itu. Berarti satu hari, dia berkata dalam hatinya.
Akhirnya turis itu hanya bisa terdiam ketika mendengar ucapan tukang
becak tersebut


Ujian Kelulusan Orang Gila
Setelah lama di rawat di Rumah Sakit Jiwa, tibalah untuk ujian untuk
lulus menjadi manusia yang normal. Ujian terakhir adalah ujian menyanyi,
ujian ini di ikuti oleh 5 orang gila.
Lagu dari orang gila pertama adalah lagu : “pelangi-pelangi alangkah
indahmu…”dan serterusnya, orang gila pertama dinyatakan lulus ujian.
Lagu dari orang gila kedua adalah lagu : “kulihat ibu pertiwi sedang
bersusah hati….” Dan seterusnya, orang gila kedua dinyatakan lulus ujian.
Lagu dari orang gila ketiga adalah lagu, “potong bebek angsa masak
di kuali….” Dan seterusnya, orang gila ketiga di nyatakan lulus ujian.
Lagu dari orang gila keempat adalah lagu, “satu-satu aku sayang ibu
dua-dua juga sayang Ayah”…. Dan seterusnya, orang gila keempat
dinyatakan lulus ujian.
Lagu dari orang gila kelima adalah lagu, “aku masih seperti yang
dulu… “dan seterusnya, orang gila kelima dinyatakan tidak lulus, karena
dia sendiri yang mengatakan bahwa ia masih seperti yang dulu (masih
gila).

Sumber: http://www.jualebook.com